Semangat Baru Harus Berubah


Dunia Cyber
Bangsa indonesia sesungguhnya membutuhkan para ahli untuk duduk pada posisi kepempinan demi satu perubahan,  harapanku, mereka terkutuk  hatinya untuk mengintervensi banga dengan ilmu dan kontribusinya.
Revolusi dan jurnalisme dan investigasi  seperti  menjadi kata-kata keramat dipenghujung tahun lalu setelah mencuatnya kontrovrsi organisasi  whistleblower wikileaks Revolusi jurnalisme investigasi pada akhirnya terlempar sebagai sebuah 'statemen membakar' tersebar luas dikalangan media dan publik dunia menjadi penutup catatan panjang kemandulan jurnalisme investigasi global.
Kejadian yang di reportasekan media-media pers nasional jika disuguhkan dengan analisis dan sentuhan sejarah dapat memberikan nilai dan mutu suatu berita. Karenanya media-media nasional harus mulai memberdayakan jurnalis yang sekaligus 'analisis' untuk memproduksi berita-berita bermutu, yang selain bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik tentag apa yang terjadi didunia hari ini, juga merefleksi masa lalu dan memprediksi masa depan.
"Karena  kekuatan bahasa dapat merubah dunia, dan ketajaman pena mampu memberi bentuk baru tatanan dunia masa depan.
Tidak hanya sebats terinspirasi John Pilger dan Naomi Klein, (tokoh indonesia) menjadi jurnalis hari ini adalah suatu 'langkah berani' untuk mulai merubah dunia. Saya adalah seorang yang percaya bahwa ada tiga provesi didunia yang mampu memberikan bentuk baru pada wajah tatanan global: (1)Artis (2) Hacker (3)Jurnalis.
Bgi jurnalis, media tidak sebatas 'alat' kendaraan profesi, melainkan ruang sensitif dalam menyalurkan informasi, inspirasi serta keyakinan diri, sementara bagi media, jurnalis bukan sebatas 'alat' pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan, memberikaninformai kepada publik, atau memperoleh prifit, melainkan sebagai nyawa dari keberlangsungan hidup tentang visi dan misi yang dijunjung  suatu news media. Diantara keduanya terdapat harmoni dimana kerja-kerja mencerdaskan publik nantinya akan menghasilkan masyarakat haus informasi dan 'aware' terhadap fenomena disekitar mereka.
"Senjataku tidak menembakkan peluru ketargetnya, tidak juga mencecerkan darah ketika melukai targetnya. Aku tidak melakukan pengisian ulang, amunisi selama 'keyakinan' dan indepedensiku tak tergoyahkan. Aku adalah jurnalis yang akan merubah dunia. "
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan semangat paling menyala dalam menegakkan prinsip-prinsip berdemokrasi. Alat-alat  demokrasi beragam dimulai dari pemilihan umum dengan sistem multipartai, pers bebas, pers bebas sampai mejamirnya organisasi-organisasi-organisasi sosial politik, kelompok-kelompok penekan dan kepentingan, yang dalam prosesya tidak terlepas dari semakin meningkatnya peran ruang-ruang publik. Ruang publik hari ini sejatinya menjadi perdebatan diskursus demokrasi ketika meniti hubungan antara rakyat dengan pemerintah. Diantara ruang-ruang publik yang efektif dalam penegakan demokrasi dikebanyakan negara adalah media internet.
Konsepsi deliberativ dmocracy dalam pandangan saya sesungguhnya dapat menambal sulam kegagalan-kegagalan dari  representative democracy. Karenanya internet yang hari ini menjadi fasilitas penting dalam menyuburkan ide-ide, diskrsus, hingga praktek demokrasi haruslah dimanfaatkan sebagai alat pertimbangan publik.
Pertimbangan bublik dalam arti suatu ruang dimana internet users (rakyat) bertemu dalam satu media online dengan pihak-pihak terlibat katakanlah pemerintah untuk mendiskusikan satu isu, menyampaikan inspirasi lalu menemukan konsensus antara kedua belah pihak, untuk kemudian dapat terakomodasi demi menghasilkan output berarti. Hal ini lah yang kemudian dipahami sebagi demokrasi deliberatif via internet.
Dalam prakteknya demokrasi pertimbangan melalui media internet dapat dideskripsikanmelalui tiga peran internet dalam mewujudkan suatu ruang publik yang dapat mempertemukan antara rakyat dan pemerintah. Pertama, internet sebagai 'a transformer', melalui internet para user (pemerintah dan rakyat) mentransformasikan ide-ide mereka secara bebas mengacu kepada prinsip-prinsip demokrasi : kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat, kebebasan berafiliasi. Dengan demikian internet menjadi 'alat' memindahkan ide dari individu keruang publik. Kedua, internet sebagai 'a container', melalui internet 'ide' atau 'isu' dikonsensuskan, demi menemukan satu kesepakatan antara pemerinth dan rakyat, karenanya internet berfungsi sebagai wadah untuk penggodokan isu (opini, ide, saran, kritik, dll). Ketiga, internet sebagai 'a producer', melalui internet, keputusan-keputusan yang mempertimbangkan komunikasi dan diskusi antara pemerintah dan rakyat, diharapkan menghasilkan suatu 'kesepakatan'  (agreement) yang nantinya akan menjadi suatu referensi pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan (dicision making).
Untuk bisa mereslisasikan fungsi-fungsi internet dalam mewujudkan deliberative democracy haruslah terlebih dahulu mentekologikan pemerintah itu sendiri melalui konsep e-government.
Konsep e-government selalu menjadi acuan banyak negara didunia demi mewujudkan satu pemerintah yang terbuka, efektif dan efesien. Dalam hal ini e-government berujung kepada cita-cita open-society. Namun dalam mewujudkan suatu e-government untuk open-society, teknologi yang menjadi sarana itu sendiri harus terlebih dahulu dibebaskan, disosialisasikan secara merata, dapat dijangkau dan dimanfaatkan semua kalangan. Hal inilah yang dikenal open technology. 'Open tehnology' atau konsep teknologi terbuka adalah dimana teknolog dapat dikembangkan dan diakses oleh setiap kalangan dari kaum elite sampai masyarakat biasa yang ditandai dengan transparasi, kebebasan menginovasi serta pembuatan kebijakan yang berbasis kepada 'technical merit'.
'Open Technology ' inilah yang nantinya akan mewujudkan suatu masyarakat yang terbuka 'Open Society' dengan memaksimalkan peran internet indonesia sebagai 'Tool of Democracy' yaitu dengan cara menggantikan peran-peran internet sebagai alat pertimbangan dalam menghasilkan satu keputusan. Salahsatunya dengan mengefektifkan e-government dan civil online deliberation.
Dalam upaya menjadikan internet indonesia sebagai 'alat' pertimbangan 'politik' untuk menghasilkan keputusan-keputusan pemerintah yang bisa direalisasikan salah satunya bisa dengan metode-metode teknis misalnya memproses ide-ide masyarkat civil yang tertuang melalui fasilitas-fasilitas di internet, seperti online opini publik dengan teknologi computer yang sudah maju.
Mengambil pelajaran dari sukses 'Minnesota E-Democracy' misalnya, untuk kasus indonesia deliberative democracy nantinya dapat bekerja tidak hanya sebatas mewadahi partisipasi politik user melainkan juga untuk untuk menghasilkan suatu output demi memperngaruhi proses pembuatan kebijakan (decision making) yang idealnya dapat melibatkan rakyat secara langsung tanpa mengidahkan peran representasi politik  para wakil rakyat itu sendiri.
Dengan demikian konsep deliberative democracy dan internet masa depan akan dapat menjawab persoalan 'krisis kepercayaan poitik' di indonesia dengan lebih meningkatkan peran internet sebagai media 'alat' pertimbangan' antara rakyat dengan pemeritah.
Untuk Indonesia dari Generasi Teknolologi
Ide Kapal Perubahan
Kekuatan 'ide' adalah 'power' untuk merubah bangsa sementara masa depannya berada dipundak generasi muda. Anak Muda terlahir dalam tekdir mereka sebagai kapal perubahan yang dibekali ide-ide brilian untuk merubah DUNIA. Tanpa adanya bimbingan dari generasi pendahulu, anak muda hanya akan menjadi kapal besar tanpa awak yang seharusnya mengarahkan mereka. Tanpa adanya dukungan dari segenap masyarakat, anak muda hanya akan menjadi kapal besar tanpa dermaga yang seharusnya menjai labuhan mereka. Tanpa adanya pengaruh dari konstalasi sosial politik disekitar mereka, anak muda hanya akan menjadi kapal besar tanpa angin yang seharusnya menggerakkan mereka.
Fakta Indonesia
Budaya politik indonesia yang semakin mencuat kepermukaan adalah rakyat 'frustasi' karena aspirasinya tidak didengar atau terakomodir, bahwa kendaraan-kendaraan politik (partai politik) hanya memperjuangkan apa yang akan menjadi kepentingan golongan.
Semakin meningkatnya ketidak percayaan rakyat terhadap peran-peran intitusi-intitusi politik (DPR dan Partai Politik) dalam menyalurkan aspirasi harus dieliminir dengan lebih aktif memanfaatkan ruang-ruang publik semacam internet menjadi 'alat pertimbangan' sebagai alat mewujudkan demokrasi.
Hacking Tanah Air
Belajar dari serentetan panjang kasus defacement go.id oleh hacker-hacker muda tanah air, pemerintah haruslah lebih fokus tidak melulu kepada isu kriminilitas cyber, melainkan kepada pesan-pesan yang tertuang dalam aksi-aksi tersebut, bahwa user/pengguna interenet/si pelaku mencari ruag untuk bisa mengespresikan pandngan mereka.
Tantangan Internet Indonesia
Karenanya internet masa depan harus mampu menjawab persoalan 'krisis kepercayaan' dengan lebh meningkatkan perannya sebagai 'alat pertimbangan' antara rakyat dengan pemerintah. Mungkin sampai saat ini internet bisa dikatakan sebagai salah satu ruang publik yang bebas, dimana rakyat dapat mengespresikan diri tanpa melalui tahapan-tahapan sensor.
Pemerintah dan Generasi Muda
Indonesia adalah bangsa potensial yang generasi mudahnya percaya bahwa kelak bangsa ini akan sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain didunia ini. Karenanya pemerintah haus meningkatkan concern mereka kepada pembangunan generasi muda.

Indonesia Adalah Bangsa yang menyala
Indonesia adalah bangsa dengan semangat paling menyala dalam menegakkan demokrasi. Alat-alat demokrasi beragam dimulai dari sistem multipartai, pers bebas sampai kebebasan ruang-ruang publik dengan menjamurnya organisasi-organisasi sosial dan kepentigan. Ruang publik sejatinya selalu menjadi perdebatan dalam kajian demokrasi ketika meniti hubungan antara rakyat dengan pemerintah. Diantara ruang-ruang publik yang efektif dalam penegakan demokrasi di kebanyakan negara, khususnya negara berkembang adalah media internet.
                                Kami tersulut ketika mereka menyebut bangsa kami Bangsa Koruptor
                Kami terbakar ketiak mereka menyebut bangsa kami Bangsa politisi Busuk
                                Kami terlebur ketika mereka menyebut bangsa kami Bangsa Lintar darat                                                                               penghisap RAKYAT
                                                                Tapi bagi kami......
                                Indonesia adalah bangsa yang menyala!!!
                                                Terus terbakar demi memberi sinar matahari pada dunia
                                Hancurkan saja strukturnya dan bangun kontruksi baru....
                                                Haruskan seperti itu indonesia?
                                Musnahkan saja penguasanya dan lahirkan pemimpin baru....
                                                Haruskan seperti itu indonesia?
                                Potong saja  generasi tuanya dan munculkan generasi muda baru....
                                                Haruskan seperti itu indonesia?
Kami tidak inginkan perubahan dengan kekerasan, kami ingin perunbahan yang terkordinasi melibatkan segala lapisan masyarakat tanpa harus mencecerkan drah.
Kami hanya menginginkan perubahan menuju indonesia yang di impikan segenap rakyatnya.

                                                Karenanya dengan kepala tertunduk kami persembahkan:
                          "INDONESIA OPEN TEHNOLOGY FOR OPEN SOCIETY"
                                                                                                                                                                                                               
Dunia modern menyulap bumi dimana kita tinggal tidak lagi dibatasi oleh hal-hal yang terikat secara normative dan formatif. Segala aktivitas manusia kemudian sling bertautan satu sama lain. Tidak ada jarak, tidak ada limit, dan tidak ada garis yang membuat manusia terpisah selain oleh waktu.
Untuk memahami secara dalam bagaimana pribadi seorang hacker tidaklah muda sekalipun bagi seseorang yang sudah memperoleh gelar profesor setelah sejejeran tingkat pendidikan yang berhasil diraihnya. Setiap orang bisa saja terpeleset dalam konotasi negatif dan menutup mata dari sebuah konsepsi-konsepsi akademik yang secara jelas sudah mengkategorikan hacker dalam posisi-posisi yang berbeda.
"Do it youself" bagi kalangan pecinta komputer "geek" yang banyak menghabiskan waktu mereka mengoprek-ngoprek barang maya sudah menjadi prinsip mendarah daging. Istilah Do It Youlself  sendiri adalah istilah baku dalam ideology anarkisme, suatu ideology yang dalam konsepsi politik dipahami sebagai kepercayaan tentang tidak perlu adanya Negara dimana otorites tertinggi adalah masing-masing individu


SEMOGA BERMANFAAT

Comments

Popular posts from this blog

CARA MENYEMBUNYIKAN FILE ATAU FOLDER DENGAN CMD

Tips mudah membuat presentasi data dengan excel microsoft office

ZKPAD PROJECT